BBM naik : Ga peduli?

bukan pengertian BBM yang sebenarnya -_-"
Tulisan ini dibuat dengan kesadaran tanpa unsur hipnotis.

BBM resmi naik malam tadi  *baca per 18 November 2014* tentu bikin cemas sampai menjalar kemana-mana.
Misal seperti :  "Mana nih fans Joko Bono?"  Apalah itu yang lebih menyudutkan kebijakan presiden saat ini.

Emang loe ga khawatir BBM naik?
Ga lah gw dah dipaketin 6 bulan...
Wih nimbun?
Kaga, emang program promo nya 6 bulan plus gratis Facebook & Twitteran..
#%$^

Maaf. Salah Fokus

Back ngebahas kenaikan BBM. Walau gw bukan ahli ekonomi atau politik, 
Hanyalah calon guru yang ga faham tentang pemerintahan *Da aku mah apa atuh*.
Tetap saya ingin membuka mata aja tentang BBM naik. 
Bukan BlackBerry Messengers Pleaseee!

Kenaikan BBM yang diumumkan oleh presiden Jokowi membuat begitu banyak Pro dan Kontrakan. Dengan alih kata pengalihan Subsidi. 

Kalian ngerti tau subsidi apa?

Subsidi (juga disebut subvensi) adalah bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan  kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi. - Wikipedia

Bantuan dana untuk arti simpelnya. Dan total subsidi BBM  ternyata gede banget
bro & sis kurang lebih 1500-T *Triliyun, Bukan tazoz*. Duit itu duitt... Bisa beli berapa piring Lontong kari ya? Plus ratusan pasangan yang nemenin makan juga kali.. 
*eh maaf pasangan bukan untuk diperjual belikan, maaf*

Uang yang bisa buat bermiliyar piring lontong kari itu justru malah salah masuk ke mulut-mulut yang sudah terlalu kenyang dengan aneka menu masakan. 
Kebayang harga ekonomi Premium yg seharga 10000 perliter dengan subsidi perliternya sebesar 3500 yang harga pasar jadi 6500 (Sebelum naik) dari ribuan juta liter itu malah dinikmati kaum menengah yang berderet kendaraannya.

Gw menunjuk diri gw  disini sebagai pro terhadap kenaikan BBM. WHY?
Gw bukanlah kalangan orang kaya yang punya koleksi mobil berjejer. 
Gw adalah orang yang masih kadang-kadang bawa motor ke kampus dan kadang pula 
masih sanggup jalan kaki. Gw pun masih berpikir cara gimana bayar cicilan motor yg belum selesai serta udah terlalu gengsi minta orang tua buat minta tambahan jajan. 
Kebayang ga? Gw pun sama susahnya dengan kalian yang saat ini mengeluh..

OK, Kenapa pro?


  • HARGA BBM sudah pasti harus naik, ini hanya masalah waktu. Siapapun pemimpinnya pasti kelak akan menaikkan harga. Barang yang sifatnya tidak dapat diperbaharui serta penggunaannya terus menerus pastinya akan habis. Jika tidak ada pakemnya maka akan habis sangat cepat. Permintaan naik, persediaan kurang. hukum ekonomi berlaku maka harga pun naik. Dan sumber energi ini terus menerus di eksploitasi maka cenderung harga akan naik terus. Siap ga siap pasti naik. Ga ada pakem maka kebablasan. Resiko besarnya sangat mengerikan. Tau ga penyebab peperangan itu faktor salah satunyanya minyak, Mau pergi perang klo Bahan Bakar Minyak di negara kita sudah habis? *no provoke


  • Dari kenaikan sebesar 2000/ liter yang diributin itu ga seberapa buat kita.. Ibarat beli 3 buah gorengan yang biasa buat ngemil. Ga akan bikin kita menderita. Subsidi yang gedenya segede amit-amit itu dialihkan untuk membangun perekonomian bangsa. Manfaatnya  besar banget  lebih besar dari rasa egois kita yang masih teriak-teriak soal kenaikan BBM. Apakah kalian ga seneng saudara-saudara kita yang di luar pulau jawa menikmati sekolah dan Rumah sakit yang memadai? Efek besar lainnya juga perekonomian mereka akan berkembang  seiring mudahnya akses laju perdagangan karena terbangunnya pelabuhan dan bandara-bandara baru.


  • BBM naik otomatis harga kebutuhan juga naik dong? Iyalah~ bakal naik. Oke itu semua akan memberatkan hidup kita pribadi. Kita berpikir tentang Subsidi itu. Jika subsidi itu dialihkan ke Sektor Pendidikan semisal membangun Sekolah. lalu Sektor Kesehatan dengan membangun Rumah sakit. Efeknya lebih besar ketimbang mikirin perut sendiri. Terbayang Orang-orang yang berada dipelosok sana, sehat dan cerdas sehingga mereka akan sangat mempengaruhi kehidupan disekitarnya. Efek sejahteranya tidak kecil tapi lebih besar.

Masih protes? 


Klo protes pasti punya kendaraan kan? Yah klo enggak, Ngapain protes? Minimal punya motor lah ya.. Gw yakin makan ga susah amat. masih bisa 3 kali sehari. mereka yang hidupnya susah. Yang akses transportasinya minim, pergi ke sekolah aja bahkan dengan mempertaruhan nyawa (Nyebrang sungai dengan berpegangan pada sebauh tali), Menempuh jarak puluhan kilometer, Atau pergi ke rumah sakit  yang bahkan ambulans aja belum sanggup. Itu semua karena akses yang sangat terbatas. Berbeda dengan kita yang tinggal nyalakan mesin langsung nyampe dalam hitungan menit. Generasi pencerah bangsa ada juga yang diluar sana. Kelak akan berguna bagi Negara ini. Ya ga? Kita yang protes belum tentu berguna dan membanggakan bangsa ini? Tentu gw juga belum tentu berguna. #Pffttt


Ga cape protes mulu? tanpa ada ada sesuatu hal bisa diberikan untuk negara, minimal sebuah kepercayaan dan memberikan kesempatan berkembang untuk orang lain. Pastinya memberikan doa yang baik agar subsidi ini tidak disalahgunakan dan tepat sasaran untuk kemajuan bangsa.

Jika subsidi ini dialihkan tepat sasaran, kelak kesejateraan akan meningkat secara merata. Kita yang kesulitan karena beban hidup yang serba naik, tapi bagi mereka yang kesulitan minimal sedikit diringankan karena mereka masih bisa sekolah, Sakit pun masih bisa diobati. 

Lalu sekarang musti gimana?

Yah coba sesekali merubah kebiasaan. Yang biasanya pakai  kendaraan bermotor, sekarang nyoba kendaraan umum atau berangkat lebih awal untuk berjalan kaki ke tempat tujuan. Efeknya juga besar, Misalnya Hemat BBM, Badan sehat, Polusi udara menurun dan bebas uang parkir. xD 

Harga 3000 ongkos angkot bolak balik lebih hemat daripada harga seliter bensin. ( ini belum dihitung uang parkir lagi)

Masih mau demo? Ngabisin tenaga sampai bikin laper dan cape. 
Bakar Ban? Pake bensin yang harganya dikeluhin itu? 


UDAHLAH~ STOP PROTES. Usaha aja dah.. Jadi SPG Bensin kek atau cari-cari kuis berhadiah Bensin.. Toh klo cari hadiahnya mobil tetep aja baliknya ngisi BBM juga :p

Isi Bensin ke SPBU Full tank, Bawa ke rumah berkurang bensinnya, pergi ke kampus berkurang lagi. Pergi Ke SPBU berkurang lagi. YASALAM terus aja gitu~ 





2 komentar:

  1. Sama sih, saya juga kurang ngeh sama subsidi BBM. Pasalnya, yang udah berpendapatan aja masih minta dibantu hidupnya. Gimana rakyat yang menengah ke bawah banget?
    Orang Indonesia, siriknya aja sama luar negri yang homeless aja bergaji. Lah, ini yang bergaji aja pada minta dibantu hidupnya. Dasar aneh amat.
    Di luar negri mah parkir sejam aja 90rebu.

    ReplyDelete

 

BANNER

Topik Lain

Lamaran Pekerjaan Kekinian

Mungkin saking desperate kalo udah lulus sekolah / udah wisuda ternyata kamu ga kunjung juga dapat kerjaan... Mungkin ada yang salah d...

Timeline