duhhhh... *pegangin kepala*
Sepagi buta ini.. udah membuat kesal saja... padahal biasanya yah biasa-biasa saja #Kusut
Gimana sih perasaan kalian klo ngomong musti berkali-kali sama yang kurang jelas pendengarannya atau Lolita (Loading Lima Tahun a.k.a Telmi - Telat Mikir) ?
Kesel? Dan bikin mengelus dadaJupe . karena harus mengulang minimal 3 kali ngulang kata yang sama. ok sih, mungkin agak bisa sabar karena agak sedikit setengah mateng wajar.
Eitss.. Tapi gimana klo kita ngelakuin adegan ngulang itu sama orang yang normal (biasa). yang pendengaranya baik?
Sempurna banget keselnya kan?
Itu sebagian contoh.. yang ngeselin.
Banyak kasus lainnya seperti
Ngemis dengan borok / luka buatan, patah kaki sampai jadi pura-pura idiot.
Hampir semua gw nemuin akal bulus mereka ini. berikut salah satu caranya:
pengemis yang bisa merekayasa borokan di kakinya yang sehat, kaki di lem Aica Aibon, ditutupi kapas, si kasih dzat pewarna dengan warna darah, "lukanya" di olesi lem biasa dikucuri kecap supaya laler mengerumuninya diperban dan "koreng" ditonjolin separo, sekitar "koreng" dilem lagi ditaburi tanah, dilem lagi ketika kering kelihatan kulit seperti retak-retak kaya borok, jalan pincang-pincang diprapatan maka mengemis dari jam 09.00 sd jam 17.00 dapat Rp. 265.000 !
Jika dihitung sebulan 265.000 x 30 = 7.950.000
Upah pegawai kantoran lewat~
Sepagi buta ini.. udah membuat kesal saja... padahal biasanya yah biasa-biasa saja #Kusut
Gimana sih perasaan kalian klo ngomong musti berkali-kali sama yang kurang jelas pendengarannya atau Lolita (Loading Lima Tahun a.k.a Telmi - Telat Mikir) ?
Kesel? Dan bikin mengelus dada
Eitss.. Tapi gimana klo kita ngelakuin adegan ngulang itu sama orang yang normal (biasa). yang pendengaranya baik?
Sempurna banget keselnya kan?
Itu sebagian contoh.. yang ngeselin.
Banyak kasus lainnya seperti
Ngemis dengan borok / luka buatan, patah kaki sampai jadi pura-pura idiot.
Hampir semua gw nemuin akal bulus mereka ini. berikut salah satu caranya:
pengemis yang bisa merekayasa borokan di kakinya yang sehat, kaki di lem Aica Aibon, ditutupi kapas, si kasih dzat pewarna dengan warna darah, "lukanya" di olesi lem biasa dikucuri kecap supaya laler mengerumuninya diperban dan "koreng" ditonjolin separo, sekitar "koreng" dilem lagi ditaburi tanah, dilem lagi ketika kering kelihatan kulit seperti retak-retak kaya borok, jalan pincang-pincang diprapatan maka mengemis dari jam 09.00 sd jam 17.00 dapat Rp. 265.000 !
Jika dihitung sebulan 265.000 x 30 = 7.950.000
Upah pegawai kantoran lewat~
MEMBERI UANG KEPADA MEREKA...BERARTI KITA TELAH MENGHARGAI CARA MEREKA MENCARI REZEKIKlo pun beramal langsung ketempat amalnya aja kali ya.. seperti panti asuhan, Badan amal zakat atau di kotak amal yang biasa ada di Tempat ibadah.
setuju sama kalimat terakhirnya Author... :) mending langsung ke tempat dimana di situ tempatnya orang2 yg membutuhkan sbagian harta kita... :)
ReplyDeleteIya persepsi orang beda-beda..
DeleteKadang ada yang menetang "Bersedekah emang salah"
gue juga kurang suka sama pengemis yg seperti itu, ya intinya nggak suka beri pengemis dijalan aja, bukan karena pelit tapi karena takutnya juga boongan kecuali kaki atau apa emang udah nggak ada baru ketauan beneran.
ReplyDeleteiya betul, klo yang dah pake alat bantu spt tongkat..
DeleteBetul tuh.. setuju.. Lebih baik ke tempat yang membutuhkan harta kita.. saling berbagi.. hehe
ReplyDeleteSetuju,, banyak amal zakat dan panti asuhan yang memang sudah jelas membutuhkan
Delete